Serumen normal berwarna kuning kecokelatan dan lunak, tapi bisa mengeras karena dehidrasi, earphone, atau produksi berlebih. American Academy of Otolaryngology–Head and Neck Surgery (AAO-HNS) merekomendasikan emolien alami sebagai lini pertama sebelum irigasi. Minyak zaitun extra virgin atau baby oil farmasi terbukti melunakkan serumen dalam 48 jam tanpa iritasi.
Protokol pelunakan 2 malam (total 15 menit):
| Malam | Langkah | Durasi |
|---|---|---|
| 1 | Hangatkan 1 sdt minyak zaitun hingga 37°C (tes di pergelangan tangan). | 30 detik |
| Berbaring miring, tetes 3 tetes ke telinga atas, tahan. | 5 menit | |
| Balik kepala, biarkan minyak + serumen lunak keluar ke tisu. | 2 menit | |
| 2 | Ulangi langkah sama—serumen keras biasanya luruh malam kedua. | 7 menit |
Irigasi pagi hari ketiga (jika masih ada sisa):
- Siapkan larutan garam fisiologis 0,9% (1 sdt garam dapur + 500 ml air matang hangat).
- Gunakan spuit bulat 5 ml—isi, semprot perlahan ke dinding liang (bukan langsung ke gendang).
- Miringkan kepala 1 menit, keluarkan air + serumen ke wastafel.
- Keringkan luar dengan handuk lembut.
Pencegahan penumpukan:
- Minum air 2 liter/hari—serumen tetap lunak.
- Hindari earphone in-ear >60 menit—blok drainase alami.
- Gunakan humidifier 40–50% RH di kamar tidur.
Dalam 3–5 hari, telinga terasa “kosong”, pendengaran lebih jernih, tanpa rasa penuh atau gatal—metode ini aman untuk semua usia.
